Bagi seorang pemimpin negara, terlambat dalam mengambil Keputusan bisa berdampak fatal bagi semua warganya. Ini yang terjadi di Alabama, negara bagian Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan gubernur yang memimpin, Kay Ellen Ivey mendapat julukan sebagai gubernur terbodoh.
Akibat dari kelalaian dari gubernur tersebut menyebabkan dampak luar biasa yang dihadapi oleh masyarakat Alabama. Kejadian ini berkaitan dengan covid yang juga mewabah di negara bagian tersebut. Meski melihat sudah semakin banyak korban yang terjangkit dan meninggal tidak membuat Ivey langsung mengambil tindakan cepat.
Gubernur Terbodoh Lambat Menangani Covid
Pandemi yang melanda hampir semua negara membuat banyak pimpinan negara yang kebingungan mencari Solusi dan antisipasi. Hal ini juga terjadi di banyak negara bagian dari Amerika Serikat, berbagai kebijakan diambil oleh pimpinan negara. Mulai dari antisipasi penyebaran virus, persiapan tenaga medis sampai simulasi penangan lanjutan.
Namun hal ini tidak berlaku di Alabama. Ivey yakin negaranya akan dari pandemi. Meski sudah banyak warga yang meninggal, Ivey masih menganggap hal tersebut kejadian biasa. Bahkan ketika banyak pihak yang mengingatkan, Ivey menanggapi dengan santai.
Negara tersebut bercermin pada Louisiana, sebuah negara yang lebih dulu tanggap terhadap covid setelah melihat banyak warga yang meninggal. Pada saat ada pihak yang mengingatkan dan meminta gubernur untuk bertindak, Ivey justru menjawab bahwa Alabama bukan Louisiana. Apa yang terjadi di Louisiana tidak akan terjadi di Alabama.
Hal ini tentu mengundang kejengkelan banyak pihak karena sikap gubernur yang terlalu cuek. Sebagai konsekuensi dari lambatnya penanganan covid, jumlah korban melonjak drastis, bahkan melebihi kasus di Louisiana. Dampaknya banyak pihak yang menyebut Ivey sebagai gubernur terbodoh.
Jika di Louisiana setiap hari ada kasus 75 warga meninggal karena covid, di Alabama justru lebih parah, bahkan mencapai 4 kali atau kasus meninggal sebanyak 300 orang per hari. hal ini tentu membuat banyak pihak tercengang dan prihatin. Andai gubernur cepat tanggap dengan menginstruksikan antisipasi, bisa jadi jumlah korban bisa ditekan.
Lebih parah lagi, karena menyepelekan masalah wabah covid, pemerintah tidak menyiapkan sarana kesehatan yang memadai. Sebagai akibatnya dari 4000 an pasien yang membutuhkan penanganan ICU hanya 400 an yang bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Dengan kata lain, jumlah pasien yang mendapat penanganan dengan baik hanya 10%.
Kondisi ini memperparah keadaan karena jumlah penderita terus bertambah dan jumlah pasien meninggal semakin banyak. Apa yang terjadi ini membuat kepanikan luar biasa yang dihadapi oleh masyarakat.
Kebijakan yang Terlambat
Melihat korban dan dampak covid yang semakin parah, pada tanggal 3 April Ivey baru mengeluarkan kebijakan untuk lockdown. Kebijakan tersebut tentu sudah terlambat karena wabah sudah meluas dan memakan banyak korban. Apalagi pemerintah juga tidak mempersiapkan infrastruktur dengan baik yang menyebabkan penanganan tidak maksimal.
Sikap pemimpin yang menganggap sepele masalah yang sudah menjadi persoalan di seluruh dunia tentu merupakan hal yang sangat fatal. Apalagi apa yang disampaikan oleh Ivey bahwa Alabama tidak akan mengalami apa yang terjadi di Louisiana merupakan hal konyol sebab tidak berdasarkan fakta, melainkan bentuk rasa percaya diri yang tidak melihat situasi.
Cukup banyak sikap keliru dalam menghadapi covid yang dilakukan oleh kepala negara. Namun apa yang terjadi di Alabama menarik perhatian banyak pihak karena gubernur yang tidak tanggap terhadap kondisi genting wilayahnya.
Berkaca pada apa yang terjadi di Alabama tersebut, banyak pihak yang menyayangkan sikap Ivey, bahkan akhirnya gubernur tersebut mendapat sebutan sebagai gubernur terbodoh.